13 Apr 2014

Peneliti: Robot Dipastikan Bakal Ciptakan Pengangguran


Sulit dipungkiri, era robot akan menjadi mimpi buruk bagi para pekerja, khususnya buruh pabrik di masa depan nanti. Yang mereka takutkan ketika era robot datang ialah bahwa robot akan mengambil alih pekerjaannya. Alhasil, pekerja manusia bakal makin banyak yang menjadi pengangguran, dan robot lah yang mendapatkan pekerjaan mereka.
robot
Neil Jacobstein, kepala peneliti kecerdasan buatan (AI) dari Singularity University, bahkan memprediksikan bahwa robot akan mengambil alih pekerjaan manusia pada 2020 mendatang. Menurutnya, saat ini AI sudah terlibat di dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh, mobil yang dapat mengemudi secara otomatis, menerbangkan pesawat (drone), asisten pribadi seperti Siri di iPhone, hingga yang mampu menuliskan kode Captcha.
Teknologi AI tersebut nantinya akan semakin berkembang di luar nalar manusia, sehingga mampu mambuat keputusannya sendiri. Itu semua dilakukan tanpa mesti menunggu perintah lagi dari operatornya, dalam hal ini, yaitu manusia. “AI sudah ditanam di berbagai aspek hidup kita. Mereka digunakan dalam kedokteran, hukum, merancang bangunan, dan industri otomotif,” ungkap Jacobstein.
Salah satu bukti robot akan segera menciptakan pengangguran pekerja manusia terjadi di Foxconn, pemanufaktur terbesar di dunia asal Cina yang juga dikenal sebagai pemasok utama produk Apple. Belum lama ini, pihaknya mengumumkan akan membangun pabrik berisi robot. Robot itulah yang nantinya akan menggantikan 500 ribu pekerja Foxconn dalam waktu tiga tahun mendatang. “AI robot akan mengakibatkan pengangguran, namun bukan kemiskinan. AI dan teknologi pengganti lainnya akan menghasilkan uang (efisiensi) dalam jumlah besar,” ujar Jacobstein.
Kendati demikian, Ia merasa optimis bahwa di masa depan nanti manusia dan robot dapat bekerja berdampingan. Satu-satunya adalah dengan mengikuti dinamika robot, atau dengan contoh ekstrimnya adalah dengan menjadi cyborg (manusia setengah mesin) seperti dalam kisah fiksi ilmiah. Jacobstein yakin kalau bukanlah tidak mungkin bila suatu saat nanti chip prosesor bukan lagi disematkan ke dalam PC atau smartphone, melainkan tertanam di tengkorak manusia.
“Otak manusia belum pernah diperbarui (upgrade) selama 50 ribu tahun lamanya. Sementara laptop atau smartphone, bila dalam lima tahun Anda tak pernah memperbaruinya, Anda pasti akan khawatir,” imbuh peneliti tersebut.
sumber: BBC

0 Comment:

Posting Komentar